Info Sekolah
Selasa, 30 Sep 2025
  • SKB Kota Samarinda - Provinsi Kalimantan Timur
  • SKB Kota Samarinda - Provinsi Kalimantan Timur
13 September 2025

Mengenal Cerita Pendek (Cerpen)

Sab, 13 September 2025 Dibaca 7x

Mari kita mengenal Cerita Pendek!

Cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra berbentuk prosa yang menyajikan sebuah kisah fiksi dengan jalan cerita yang singkat dan padat. Cerpen biasanya berpusat pada satu peristiwa penting dalam kehidupan tokoh, sehingga alurnya tidak terlalu rumit. Cerita yang dihadirkan umumnya mampu dibaca dalam sekali duduk, dengan tujuan memberikan kesan mendalam kepada pembaca meskipun hanya melalui peristiwa yang sederhana.

Cerpen juga berfungsi sebagai media untuk menyampaikan pesan moral, pengalaman batin, atau gambaran kehidupan sehari-hari. Karena keterbatasan panjangnya, cerpen ditulis dengan gaya yang lebih ringkas namun tetap berusaha menghadirkan konflik, ketegangan, dan penyelesaian yang jelas. Bahasa yang digunakan biasanya lugas dan komunikatif agar mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai kalangan.

Cerita Pendek juga memiliki yang namanya ciri-ciri, berikut ini yang menjadi ciri umun dari sebuah cerpen:

1. Panjang cerita relatif singkat, biasanya antara 500–10.000 kata, sehingga dapat dibaca dalam sekali duduk.
2. Fokus pada satu peristiwa atau konflik utama yang dialami oleh tokoh.
3. Jumlah tokoh terbatas, biasanya hanya satu tokoh utama dan beberapa tokoh tambahan.
4. Alur sederhana, tidak bercabang-cabang, dan lebih menekankan pada klimaks serta penyelesaian.
5. Latar terbatas, baik dari segi tempat, waktu, maupun suasana.
6. Mengandung pesan atau amanat yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
7. Bahasa ringkas dan komunikatif, tidak bertele-tele namun tetap menarik.

Sebuah cerita pendek juga memiliki struktur, berikut ini struktur dari cerpen:

1. Orientasi (pengenalan): Bagian ini memperkenalkan tokoh, latar tempat, waktu, dan suasana cerita. Fungsinya agar pembaca memahami situasi awal sebelum konflik muncul.
2. Komplikasi (awal konflik): Pada tahap ini mulai muncul masalah atau peristiwa yang mengganggu kehidupan tokoh utama. Konflik mulai terlihat sehingga membuat cerita menjadi menarik.
3.Klimaks (puncak konflik): Bagian yang menampilkan ketegangan tertinggi dalam cerita. Tokoh utama dihadapkan pada masalah besar yang menentukan arah cerita selanjutnya.
4. Resolusi (penyelesaian konflik): Bagian ini berisi penyelesaian dari masalah yang dihadapi tokoh. Bisa berupa akhir yang bahagia, sedih, atau menggantung, sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan penulis.
5. Koda (penutup, opsional): Tidak semua cerpen memiliki koda. Bagian ini biasanya berisi amanat, pesan moral, atau refleksi akhir yang ingin ditinggalkan kepada pembaca.

Artikel Lainnya

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar